Hati-Hati! Permodalan Bisa Menjerat Usaha Mikro Penjual Takjil Dadakan di Bulan Ramadhan

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 11:16 WIB
Pedagang takjil di Jakarta Barat menggelar jualannya untuk memenuhi kebutuhan berbuka Umat islam saat puasa Ramadhan. (YouTube.com/Streets Food Village)
Pedagang takjil di Jakarta Barat menggelar jualannya untuk memenuhi kebutuhan berbuka Umat islam saat puasa Ramadhan. (YouTube.com/Streets Food Village)

 


SumenepNetwork.com,- Maraknya Usaha Mikro yang muncul dadakan di Bulan Ramadhan perlu berhati-hati dengan potensi masalah baru bagi pelaku Usaha Mikro dadakan seperti penjual takjil, yakni permodalan.


permodalan bagi Usaha Mikro dadakan seperti penjual takjil bisa menjadi persoalan karena menimbulkan utang usaha pasca Ramadhan selesai.


Meskipun Usaha Mikro seperti berjualan takjil saat bulan Ramadhan dinilai sebagai usaha yang menguntungkan, namun bisa menjadi masalah jika sumber permodalan penjual takjil ini berasal dari utang.

Baca Juga: Tradisi Ziarah Jelang Bulan Ramadhan, Orang Sudah Meningggal Tahu Saat Diziarahi, Berikut Dalilnya


Usaha Mikro terutama berjualan takjil memang lazim muncul saat bulan Ramadhan karena memiliki potensi keuntungan yang tidak sedikit.


Dilansir dari UNAIR NEWS (16/3/2023), Ekonom Universitas Airlangga (UNAIR), Shochrul Rohmatul Ajija SE MEc mengungkapkan bahwa Bulan Ramadhan menjadi sebuah momen dimana terjadi peningkatan ekonomi masyarakat.


“Daya beli masyarakat di bulan Ramadan itu cenderung naik dan terdistribusi. Jadi orang yang cenderung kaya akan menyedekahkan sehingga orang-orang dalam kelompok masakin (miskin, red) mendapat tambahan income dan daya beli naik,” ujarnya.

Baca Juga: Puasa Ramadhan Bertepatan Dengan Hari Raya Nyepi di Bali, Harus Gimana ?


Tidak hanya itu saja, Rochmatul mengungkapkan bahwa aspek psikologis dan keyakinan dalam beragama juga ikut mempengaruhi ekonomi masyarakat.


Banyak masyarakat yang merasa jika saat Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk bersedekah dan mengeluarkan uang yang dimilikinya, sehingga demand atau permintaan barang juga cenderung mengalami kenaikan.


Ekonom UNAIR itu juga menegaskan karena permintaan masyarakat inilah yang ditangkap oleh pasar dan merespon dengan bermunculan usaha-usaha ultra mikro baru seperti pedagang takjil.

Baca Juga: Deretan Tradisi Berbagai Daerah di Indonesia Jelang Ramadhan yang Wajib Kamu Ketahui!


Situasi ini membuat pengusaha menaikan supply atau penawaran barang yang dimiliki untuk memenuhi permintaan masyarakat.


Kenaikan tersebut menyebabkan titik keseimbangan (equilibrium, red) juga berubah.

Halaman:

Editor: Ridhowati Saputri

Sumber: UNAIR News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X